Selasa, 19 Agustus 2014

Cilok dan Cinlok di KOPMA BS UPI

Terik mentari membakar seluruh permukaan kota Bandung pagi ini. Burung-burung menggeliat terbangun dari sarangnya yang hangat. Tak terkecuali tempat kosanku. Aku bergegas menyambar handuk dan pergi mandi. Yaaaps walaupun aku bisa dibilang mahasiswa ‘angkot’ alias angkatan kolot aku ga pernah kehabisan semangat kalau berurusan dengan rutinitas di kampus. Aku sangat menyadari masa muda ini haruslah menggelora, tak boleh ada sedetikpun waktu tanpa ilmu. Karena masa depan cerah sedang merentangkan tangannya untuk menyambutku.
Kuliah hari ini cukup melelahkan, berendelan ceramah dosen dan angka-angka yang dilukiskan di whiteboard seakan menari-nari di kepalaku sejak tadi pagi sampai sore ini. Namun lelah ini akan segera terobati ketika bertemu dengan kawan-kawan seperjuangan di sebuah organisasi tercinta. Yaaps that is KOPMA BS UPI. Tempat menepi ketika cacing diperut mulai karaokean selepas penatnya waktu kuliah ini telah membuatku jatuh cinta saat pendengaran pertama. Loh kok pendengaran pertama ? ya karena saat jadi mahasiswa baru dulu aku dikenalkan dengan KOPMA BS UPI melalui celotehan kakak tingkat, bahkan aku belum tahu dimana dan makhluk macam apa KOPMA BS UPI itu. Hihihi
Dua tahun berlalu dengan cepat, kini hal yang sudah membuatku jatuh cinta pada pendengaran pertama ini sudah aku miliki. Aku sudah menjadi salah satu pengurus KOPMA BS UPI. Detik demi detik aku habiskan untuk mengabdi disini, di tempat yang memberiku berjuta tawa dan kebahagiaan bersama kawan se-Universitas Pendidikan Indonesia.
Hari ini tidak ada jadwal kuliah, kuputuskan untuk stay at kosan keduaku ini. Melihat para karyawan yang sedang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing rasanya gatal tangan ini ingin membantu, walau hanya dengan do’a. Eh hehe. Satu jajanan yang menjadi ‘Primadona’ di KOPMA BS UPI adalah CI to the LOK, yaaps. Cilok ini sudah menjadi ratu dihatiku eh salah di perutku deng. Kakiku bergegas menuruni tangga. Turun dari lantai dua ruangan pengurus. Pemandangan antrian di depan stand cilok pada jam 11-2 siang sudah menjadi biasa. Para mahasiswa baik cewek maupun cowok rela mengantri untuk mendapatkan si Primadona. Namun, antrian kali ini berbeda dari hari-hari biasanya.
“Waaah antriannya panjang banget ya bu” aku mengahampiri bu Nenden penjaga stand cilok yang baru.
“Iya a, ada mahasiswa baru ya sekarang teh ?” jawab bu Nenden sambil terus membalikan cilok di penggorengan. 
Muhun bu. Wios ku abdi urang bantosan bu, kasian meni tambih panjang kitu antriana” jawabku sambil menerobos melewati antrian. Aku membantu membungkus setiap cilok yang dipesan, sedangkan bu Nenden sibuk menggoreng. Tiba-tiba sudut mataku melihat ke arah antrian, seorang mahasiswi yang terlihat sudah angkatan atas menyelip masuk ke sela-sela antrian, otomatis pengantri dari belakang protes. Tapi anehnya pengantri yang tepat dibelakang mahasiswi tadi justru tidak bergeming sedikitpun. Hingga tiba bagian si pengantri ‘nyele’ tadi.
A aku beli tiga tusuk yang kering pake bumbu kacang kecapnya banyakin pake asin dikit pedesnya satu sendok gak pake bumbu keju,”ucapnya nyerocos tanpa titik koma.
“Maaf teh. Tadi teteh ‘nyele’ kan ? Silahkan antri dari awal teh, kasian kan pengantri yang lain udah lama nunggu” jelasku tanpa memandang ke arah mahasiswi tersebut.
“Apa apaan ini ? saya udah cape-cape gini, malah disuruh antri dari awal ?”ia bicara dengan nada tinggi.
“Gak apa-apa kang, mungkin teteh ini lagi buru-buru,” potong seorang cewek yang tadi tepat berada di belakang di tukang ‘nyele’.
Lah ini anak kok malah belain cewek yang udah ‘nyele’ antriannya sih ? Bukannya dia harusnya berterimakasih sama aku ? Emang sih dia baik, tapi kan …
Walaupun kesal, akhirnya aku terpaksa melayani mahasiswi tadi. Hari berlalu dengan cepat, sebagai seorang pengurus aku sudah pasti harus bias berhubungan dengan anggota. Hari ini para mahasiswa baru yang sudah menjadi anggota KOPMA BS UPI dan mengikuti kegiatan Inkubator Bisnis Mahasiswa (IBM) sedang kumpul. IBM yang merupakan salah satu Gugus Cooperative (GC) unggulan di KOPMA BS UPI merupakan GC yang cukup banyak peminatnya.
Saat mendampingi acara kumpulan tersebut, aku lihat seseorang yang pernah kulihat sebelumnya. Orang yang tidak tau terimakasih namun baik hatinya. Orang yang membuatku kesal namun sekaligus juga kagum. Apa yang terjadi denganku ? mengapa menjadi mellow gini ? Seiring berjalannya waktu aku tidak lagi mengindahkan perasaan yang aneh ini, perasaan yang muncul ketika melihatnya.
Alur kaderisasi KOPMA BS UPI yang tidak banyak menyita waktu namun tetap menyenangkan membuatku bangga menjadi salah satu pengurusnya. Salah satunya yaitu Pendidikan Dasar Koperasi (DIKSARKOP). Hari ini aku melihatnya lagi, orang itu. Hati ini bergetar lagi. Hal yang membuat jantungku semakin bergetar ternyata aku memberikan hadiah kepada salah satu peserta. Itu dia. Huaaa dag dig dug.
Allah telah melukiskan jalan hidup ini. Begitu juga yang terjadi denganku. Aku mencoba melupkan dia, tapi ternyata dia merupakan salah satu anggota yang aktif, mengikuti berbagai alur kaderisasi di KOPMA BS UPI tercinta.

Cinta ini berlanjut di KOPMA BS UPI. Hari demi hari berlalu dengan indah. 10 tahun yang kami lewati penuh kebahagiaan bersama kawan-kawan seperjuangan di soko guru perekonomian Indonesia ini. Hari ini aku sudah menjadi salah satu staf ahli dan istriku menjadi manajer KOPMA BS UPI.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

kritik dan sarannya ditunggu untuk lebih memperbaiki postingan-postingan saya berikutnya :)