Jumat, 12 Desember 2014

Curahan Hati Mahasiswa tentang Fasilitas Publik yag bernama Perpustakaan

Ada yang bilang bahwa pemerintah merupakan cerminan masyarakatnya. Tidak heran bahwa pemerintah Indonesia banyak memiliki citra negatif, entah kinerjanya yang tidak sesuai dengan perolehan gaji, hobi mangkir kerja, berbagai bentuk korupsi seperti korupsi waktu sampai korupsi uang. Itulah yang saya kesalkan saat ini, sebagai salah seorang pengguna fasilitas publik seperti perpustakaan, saya merasa kesal ketika pelayanan perpustakaan yang tidak ramah ditambah lagi hobi korupsi waktu. Penjaga buru-buru ngumumkan perpustakaan akan tutup. Padahal, waktu untuk tutup masih ada setengah jam lagi.
Ketika saya masukuntuk membayar denda, dengan wajah yang tidak menceriminkan keramahan petugas menanyakan “mau kemana neng ? bukannya perpustakaan akan tutup?”, saya jawab “Mau bayar denda pak”. Padahal dalam hati, saya ingin jawab “Heloo pak, waktu untuk buka masih ada kelees”. Sebenarnya kekesalan saya dimulai pada awal masuk perpustakaan, penjaga sedang enak-enaknya tidur di tempat tugasnya, dengan malas ia membawakan kunci loker. Ketika saya mau meminjam tas perpustakaan, tidak ada jawaban malah enak-enakan bersandar di kursinya. Setelah saya mengerasakan suara saya, barulah ia memberi respon, itupun dengan jawaban “bawa aja sendiri neng”. Huaaaa rasanya Allah sedang mengujiku lewat penjaga yang satu ini. KESAL.
Teringat saat kejadian salah satu mahasiswa yang kehilangan laptop yang disimpan di loker. Penjaga berkata bahwa “Saya tidak bertanggungjawab atas segala bentuk kehilangan”. Lalu saya bertanya, lalu untuk apa ada penjaga dan mereka diberi gaji ?. tidak sampai disitu, saya juga kembali teringat ketika salah seorang penjaga kesal karena mahasiswa tidak mengucapkan kata “Terimakasih” saat mengembalikan kunci loker. Betapa mereka juga manusia biasa yang ingin dihormati, namun apakah sebagai seorang manusia yang sudah dewasa mereka sudah memberikan pelayanan yang baik ?

Suatu tanda tanya besar bagi saya sebagai rakyat biasa. Memang saya juga tidak terlepas lagi khilaf, namun tulisan saya ini merupakan luapan bentuk kekesalan seorang mahasiswa yang hobi menulis. Segala kritik mungkin akan saya dapatkan, apalagi cacian. Sudah biasa. Rasulullah sebagai manusia paling mulia saja banyak yang menbenci dan mencaci, apalagi saya. 

Minggu, 24 Agustus 2014

Bandung, 25 Agustus 2014
Pameran Pendidikan Jepang

Hari ini ada kegiatan Pameran Pendidikan Jepang yang diselenggarakan  oleh PT. FUJISTAFF INDONESIA yang digelar di dua kota di Indonesia, yaitu Jakarta dan Bandung. Hari ini aku mengunjungi pamerannya yang di Bandung, tepatmya di Aula Timur ITB. Aku berangkat bersama sahabat dan kakak tingkatku. Rasanya senang sekali, aku tidak mau terlambat pada hari ini. Aku sangat tahu sekali bahwa orang Jepang adalah orang yang gila kerja dan sangat menghargai waktu. Itulah salah satu alasan aku tidak mau telat hari ini. Namun, karena suatu hal akhirnya aku telat juga. L
                Pameran Pendidikan Jepang yang diselenggarakan di Bandung tidak sekumplit yang di Jakarta, sayang sekali. Universitas Waseda tidak bisa mempresentasikan kampusnya, padahal PT. PUJISTAFF INDONESIA bekerjasama dengan sekitar 8 Univeritas di Jepang yang akan diperkenalkan melalui Pameran Pendidikan kali ini yaitu Kyoto International Academy, Waseda University, Tokyo International University, The University of Tokyo, Ritsumeikan Asia Pasific University, Kwansei Gakuen University dan Kansai University of International Studies. Namun,  ada juga Shizuoka University dan Hokkaido University. Pameran disediakan dalam bentuk seminar dan juga disediakan stand untuk para pengunjung yang ingin menanyakan segala sesuatu tentang universitas yang diminati. Tidak hanya universitas, disana juga ada pengenalan tentang sekolah belajar Bahasa Jepang, sekolah tinggi kejuruan Jepang dan yang paling diinginkan mahasiswa Indonesia yaitu Informasi lembaga penyedia beasiswa hihi kereeen kan kumplit.
                Aku mengikuti seminar yang mempresentasikan tentang Tokyo International University, pada awalnya aku kira itu adalah University of Tokyo, namun ternyata berbeda. Presentasi dilakukan oleh 3 orang, 2 diantaranya adalah orang Jepang, tentunya memakai Bahasa Inggris. Namun, yang paling banyak melakukan presentasi adalah asistennya yaitu kak Fitri. Sepertinya Kak Fitri merupakan salah satu mahasiswi Indonesia yang berkuliah disana, kereeen bingit Bahasa Jepangnya. Setelah presentasi aku mulai tertarik pada kampus ini, ya walaupun usianya lebih muda dari kampusku sekarang, Universitas Pendidikan Indonesia tercinta hehe.
                Seminar dilanjutkan dengan presentasi dari JET (Japanese Education in Tokyo) yaitu sebuah sekolah Bahasa Jepang bagi calon pelajar asing yang ingin melanjutkan studi di Jepang. JET berada di  Tokyo. Aiiih keren sekali. Kelasnya limited edition yaitu sekitar 10-20 orang per kelas. Kegiatannya juga tidak hanya belajar bahasa Jepang di dalam ruangan kelas, namun juga ada karya wisata. Ms. Mayumi yang merupakan agen JET yang tinggal di Bandung mempresentasikan tentang JET dengan bahasa Indonesia yang fasih looh. Hanya huruf ‘r’nya masih kurang jelas hihihih
                Dalam angket yang diberikan pada saat registrasi, ada pertanyaan tentang jurusan yang diminati, aku masih bingung ingin memilih jurusan apa. Namun, setelah mengikuti presentasi dari TIU (Tokyo International University) sepertinya aku mulai tertarik pada jurusan Ilmu Ekonomi, tapi jurusan Hubungan International juga menggiurkan karena sesuai dengan cita-citaku waktu SMP yaitu menjadi seorang diplomat. Hehe masih bingung juga siih. Setelah mengikuti 2 presentasi, akhirnya aku mengunjungi berbagai stand yang disediakan, aku memutuskan untuk mengunjungi stand TIU dulu, kucoba menanyakan pada kak Fitri tentang bagaimana jika seseorang yang sudah dinyatakan lulus dan mendapatkan beasiswa 80% (misalnya), namun ia terpaksa mengundurkan diri karena tidak sanggup membayar. Jika tahun selanjutnya ia masih ingin mencoba masuk universitas itu apa bisa langsung melanjukan, atau mengikuti proses seleksi dari awal ? Dan jawabannya adalah tetap mengikuti seleksi dari awal, namun kemungkinan mendapatkan beasiswa 80% sudah dangat lebar. Gimana ada yang sudah berminat ?
                Aku dan kawan-kawan juga mengunjungi stand Shizuoka University (dulu sempet bacanya ‘sizuka’ hehe kayak tokoh di kartun Doraemon aja yaa ). Mereka menanyakan asal universitas dan jurusan kami, mereka terkejut mendengar kami semua yang duduk di stand saat itu adalah mahasiswi UPI. Shizouka University memang memiliki kerjasama dengan UPI. (hehe jadi bangga). Namun sayangnya narasumbernya pake Bahasa Inggris. Omaigat aku masih jelek Bahasa Inggrisnya, huaaaa L

                Aku mendapatkan buku Panduan Belajar di Jepang, kereeeen bingit dong. Aku semakin dekat dengan impianku. Doraemon, Naruto, Detektif Conan tunggu aku yooo. Mimpi berkuliah di Jepang memang bukanlah hal yang mudah, namun bukan berarti sulit didapat kan ? Ingat saat mau UN ? Pasti soalnya banyak yang sulit, namun ketika kita berusaha, berdoa dan bekerja keras pasti soal yang sulit akan terasa mudah. Ganbatte, Sousou, Fighting, Semangat !!!Bandung, 25 Agustus 2014
Pameran Pendidikan Jepang

Hari ini ada kegiatan Pameran Pendidikan Jepang yang diselenggarakan  oleh PT. FUJISTAFF INDONESIA yang digelar di dua kota di Indonesia, yaitu Jakarta dan Bandung. Hari ini aku mengunjungi pamerannya yang di Bandung, tepatmya di Aula Timur ITB. Aku berangkat bersama sahabat dan kakak tingkatku. Rasanya senang sekali, aku tidak mau terlambat pada hari ini. Aku sangat tahu sekali bahwa orang Jepang adalah orang yang gila kerja dan sangat menghargai waktu. Itulah salah satu alasan aku tidak mau telat hari ini. Namun, karena suatu hal akhirnya aku telat juga. L
                Pameran Pendidikan Jepang yang diselenggarakan di Bandung tidak sekumplit yang di Jakarta, sayang sekali. Universitas Waseda tidak bisa mempresentasikan kampusnya, padahal PT. PUJISTAFF INDONESIA bekerjasama dengan sekitar 8 Univeritas di Jepang yang akan diperkenalkan melalui Pameran Pendidikan kali ini yaitu Kyoto International Academy, Waseda University, Tokyo International University, The University of Tokyo, Ritsumeikan Asia Pasific University, Kwansei Gakuen University dan Kansai University of International Studies. Namun,  ada juga Shizuoka University dan Hokkaido University. Pameran disediakan dalam bentuk seminar dan juga disediakan stand untuk para pengunjung yang ingin menanyakan segala sesuatu tentang universitas yang diminati. Tidak hanya universitas, disana juga ada pengenalan tentang sekolah belajar Bahasa Jepang, sekolah tinggi kejuruan Jepang dan yang paling diinginkan mahasiswa Indonesia yaitu Informasi lembaga penyedia beasiswa hihi kereeen kan kumplit.
                Aku mengikuti seminar yang mempresentasikan tentang Tokyo International University, pada awalnya aku kira itu adalah University of Tokyo, namun ternyata berbeda. Presentasi dilakukan oleh 3 orang, 2 diantaranya adalah orang Jepang, tentunya memakai Bahasa Inggris. Namun, yang paling banyak melakukan presentasi adalah asistennya yaitu kak Fitri. Sepertinya Kak Fitri merupakan salah satu mahasiswi Indonesia yang berkuliah disana, kereeen bingit Bahasa Jepangnya. Setelah presentasi aku mulai tertarik pada kampus ini, ya walaupun usianya lebih muda dari kampusku sekarang, Universitas Pendidikan Indonesia tercinta hehe.
                Seminar dilanjutkan dengan presentasi dari JET (Japanese Education in Tokyo) yaitu sebuah sekolah Bahasa Jepang bagi calon pelajar asing yang ingin melanjutkan studi di Jepang. JET berada di  Tokyo. Aiiih keren sekali. Kelasnya limited edition yaitu sekitar 10-20 orang per kelas. Kegiatannya juga tidak hanya belajar bahasa Jepang di dalam ruangan kelas, namun juga ada karya wisata. Ms. Mayumi yang merupakan agen JET yang tinggal di Bandung mempresentasikan tentang JET dengan bahasa Indonesia yang fasih looh. Hanya huruf ‘r’nya masih kurang jelas hihihih
                Dalam angket yang diberikan pada saat registrasi, ada pertanyaan tentang jurusan yang diminati, aku masih bingung ingin memilih jurusan apa. Namun, setelah mengikuti presentasi dari TIU (Tokyo International University) sepertinya aku mulai tertarik pada jurusan Ilmu Ekonomi, tapi jurusan Hubungan International juga menggiurkan karena sesuai dengan cita-citaku waktu SMP yaitu menjadi seorang diplomat. Hehe masih bingung juga siih. Setelah mengikuti 2 presentasi, akhirnya aku mengunjungi berbagai stand yang disediakan, aku memutuskan untuk mengunjungi stand TIU dulu, kucoba menanyakan pada kak Fitri tentang bagaimana jika seseorang yang sudah dinyatakan lulus dan mendapatkan beasiswa 80% (misalnya), namun ia terpaksa mengundurkan diri karena tidak sanggup membayar. Jika tahun selanjutnya ia masih ingin mencoba masuk universitas itu apa bisa langsung melanjukan, atau mengikuti proses seleksi dari awal ? Dan jawabannya adalah tetap mengikuti seleksi dari awal, namun kemungkinan mendapatkan beasiswa 80% sudah dangat lebar. Gimana ada yang sudah berminat ?
                Aku dan kawan-kawan juga mengunjungi stand Shizuoka University (dulu sempet bacanya ‘sizuka’ hehe kayak tokoh di kartun Doraemon aja yaa ). Mereka menanyakan asal universitas dan jurusan kami, mereka terkejut mendengar kami semua yang duduk di stand saat itu adalah mahasiswi UPI. Shizouka University memang memiliki kerjasama dengan UPI. (hehe jadi bangga). Namun sayangnya narasumbernya pake Bahasa Inggris. Omaigat aku masih jelek Bahasa Inggrisnya, huaaaa L
                Aku mendapatkan buku Panduan Belajar di Jepang, kereeeen bingit dong. Aku semakin dekat dengan impianku. Doraemon, Naruto, Detektif Conan tunggu aku yooo. Mimpi berkuliah di Jepang memang bukanlah hal yang mudah, namun bukan berarti sulit didapat kan ? Ingat saat mau UN ? Pasti soalnya banyak yang sulit, namun ketika kita berusaha, berdoa dan bekerja keras pasti soal yang sulit akan terasa mudah. Ganbatte, Sousou, Fighting, Semangat !!!

Info tentang Belajar di Jepang join aja  http://belajardijepang.co.id/home

Kamis, 21 Agustus 2014

Bagaimana Melupakan Orang yang bukan Muhrim

Setelah tidak berinteraksi dan bertemu dengannya sekian lama, hati ini masih saja tersangkut disana. Dimana ? Entahlah akupun tak mengerti. Aku sudah lama untuk mencoba untuk melupakannya, walapaupun aku tahu itu akan sulit, namun aku ters mencobanya. Kini bayang-bayangnya muncul lagi, bagaimana ini Ya Allah ? Apa yang harus aku lakukan ? Tidak bisakah Engkau hapus saja rasa dan ingatanku padanya ?

Selasa, 19 Agustus 2014

Cilok dan Cinlok di KOPMA BS UPI

Terik mentari membakar seluruh permukaan kota Bandung pagi ini. Burung-burung menggeliat terbangun dari sarangnya yang hangat. Tak terkecuali tempat kosanku. Aku bergegas menyambar handuk dan pergi mandi. Yaaaps walaupun aku bisa dibilang mahasiswa ‘angkot’ alias angkatan kolot aku ga pernah kehabisan semangat kalau berurusan dengan rutinitas di kampus. Aku sangat menyadari masa muda ini haruslah menggelora, tak boleh ada sedetikpun waktu tanpa ilmu. Karena masa depan cerah sedang merentangkan tangannya untuk menyambutku.
Kuliah hari ini cukup melelahkan, berendelan ceramah dosen dan angka-angka yang dilukiskan di whiteboard seakan menari-nari di kepalaku sejak tadi pagi sampai sore ini. Namun lelah ini akan segera terobati ketika bertemu dengan kawan-kawan seperjuangan di sebuah organisasi tercinta. Yaaps that is KOPMA BS UPI. Tempat menepi ketika cacing diperut mulai karaokean selepas penatnya waktu kuliah ini telah membuatku jatuh cinta saat pendengaran pertama. Loh kok pendengaran pertama ? ya karena saat jadi mahasiswa baru dulu aku dikenalkan dengan KOPMA BS UPI melalui celotehan kakak tingkat, bahkan aku belum tahu dimana dan makhluk macam apa KOPMA BS UPI itu. Hihihi
Dua tahun berlalu dengan cepat, kini hal yang sudah membuatku jatuh cinta pada pendengaran pertama ini sudah aku miliki. Aku sudah menjadi salah satu pengurus KOPMA BS UPI. Detik demi detik aku habiskan untuk mengabdi disini, di tempat yang memberiku berjuta tawa dan kebahagiaan bersama kawan se-Universitas Pendidikan Indonesia.
Hari ini tidak ada jadwal kuliah, kuputuskan untuk stay at kosan keduaku ini. Melihat para karyawan yang sedang sibuk dengan pekerjaannya masing-masing rasanya gatal tangan ini ingin membantu, walau hanya dengan do’a. Eh hehe. Satu jajanan yang menjadi ‘Primadona’ di KOPMA BS UPI adalah CI to the LOK, yaaps. Cilok ini sudah menjadi ratu dihatiku eh salah di perutku deng. Kakiku bergegas menuruni tangga. Turun dari lantai dua ruangan pengurus. Pemandangan antrian di depan stand cilok pada jam 11-2 siang sudah menjadi biasa. Para mahasiswa baik cewek maupun cowok rela mengantri untuk mendapatkan si Primadona. Namun, antrian kali ini berbeda dari hari-hari biasanya.
“Waaah antriannya panjang banget ya bu” aku mengahampiri bu Nenden penjaga stand cilok yang baru.
“Iya a, ada mahasiswa baru ya sekarang teh ?” jawab bu Nenden sambil terus membalikan cilok di penggorengan. 
Muhun bu. Wios ku abdi urang bantosan bu, kasian meni tambih panjang kitu antriana” jawabku sambil menerobos melewati antrian. Aku membantu membungkus setiap cilok yang dipesan, sedangkan bu Nenden sibuk menggoreng. Tiba-tiba sudut mataku melihat ke arah antrian, seorang mahasiswi yang terlihat sudah angkatan atas menyelip masuk ke sela-sela antrian, otomatis pengantri dari belakang protes. Tapi anehnya pengantri yang tepat dibelakang mahasiswi tadi justru tidak bergeming sedikitpun. Hingga tiba bagian si pengantri ‘nyele’ tadi.
A aku beli tiga tusuk yang kering pake bumbu kacang kecapnya banyakin pake asin dikit pedesnya satu sendok gak pake bumbu keju,”ucapnya nyerocos tanpa titik koma.
“Maaf teh. Tadi teteh ‘nyele’ kan ? Silahkan antri dari awal teh, kasian kan pengantri yang lain udah lama nunggu” jelasku tanpa memandang ke arah mahasiswi tersebut.
“Apa apaan ini ? saya udah cape-cape gini, malah disuruh antri dari awal ?”ia bicara dengan nada tinggi.
“Gak apa-apa kang, mungkin teteh ini lagi buru-buru,” potong seorang cewek yang tadi tepat berada di belakang di tukang ‘nyele’.
Lah ini anak kok malah belain cewek yang udah ‘nyele’ antriannya sih ? Bukannya dia harusnya berterimakasih sama aku ? Emang sih dia baik, tapi kan …
Walaupun kesal, akhirnya aku terpaksa melayani mahasiswi tadi. Hari berlalu dengan cepat, sebagai seorang pengurus aku sudah pasti harus bias berhubungan dengan anggota. Hari ini para mahasiswa baru yang sudah menjadi anggota KOPMA BS UPI dan mengikuti kegiatan Inkubator Bisnis Mahasiswa (IBM) sedang kumpul. IBM yang merupakan salah satu Gugus Cooperative (GC) unggulan di KOPMA BS UPI merupakan GC yang cukup banyak peminatnya.
Saat mendampingi acara kumpulan tersebut, aku lihat seseorang yang pernah kulihat sebelumnya. Orang yang tidak tau terimakasih namun baik hatinya. Orang yang membuatku kesal namun sekaligus juga kagum. Apa yang terjadi denganku ? mengapa menjadi mellow gini ? Seiring berjalannya waktu aku tidak lagi mengindahkan perasaan yang aneh ini, perasaan yang muncul ketika melihatnya.
Alur kaderisasi KOPMA BS UPI yang tidak banyak menyita waktu namun tetap menyenangkan membuatku bangga menjadi salah satu pengurusnya. Salah satunya yaitu Pendidikan Dasar Koperasi (DIKSARKOP). Hari ini aku melihatnya lagi, orang itu. Hati ini bergetar lagi. Hal yang membuat jantungku semakin bergetar ternyata aku memberikan hadiah kepada salah satu peserta. Itu dia. Huaaa dag dig dug.
Allah telah melukiskan jalan hidup ini. Begitu juga yang terjadi denganku. Aku mencoba melupkan dia, tapi ternyata dia merupakan salah satu anggota yang aktif, mengikuti berbagai alur kaderisasi di KOPMA BS UPI tercinta.

Cinta ini berlanjut di KOPMA BS UPI. Hari demi hari berlalu dengan indah. 10 tahun yang kami lewati penuh kebahagiaan bersama kawan-kawan seperjuangan di soko guru perekonomian Indonesia ini. Hari ini aku sudah menjadi salah satu staf ahli dan istriku menjadi manajer KOPMA BS UPI.

Selasa, 11 Maret 2014

ANGIN SEPOI-SEPOI

           Ketika aku ingin mencoba untuk istiqomah dan merubah diri menjadi lebih baik selalu saja ada halangan dan godaannya. Aku teringat pada isi sebuah ceramah yang dibawakan oleh K.H Abdullah Gymnastiar tentang cerita bagaimana angin sepi-sepoi dapat mengalahkan angin ribut dan angin topan dalam menjatuhkan seekor kera dari sebuah pohon kelapa. Si kera terbuai dan akhirnya tertidur di atas pohon kelapa dan akhirnya ia terjatuh, hal tersebut karena buaian angin sepoi-sepoi.
          Mungkin analogi itu sama dengan apa yang sedang aku alami saat ini, PACARAN. Hal yang memang tak asing dan dianggap wajar dalam dunia remaja, tapi berbeda denganku. Setelah menjadi seorang mahasiswi dan banyak berkumpul bersama dengan orang-orang shaleh aku mengerti bagaimana pacaran itu dilarang di dalam Islam. aku bertekad untuk mematuhinya dan terus memperbaiki diri untuk mendapatkan yang terbaik.
          Akhir-akhir ini godaan itu datang, seorang ikhwan yang memberikan perhatian lebih membuat hatiku risau. disisi lain aku ingin bertahan dalam perubahan, namun disisi lain aku juga manusia biasa yang merasa bahagia ketika ada seseorang yang menyayangi. Ya Allah teguhkan hati hamba agar selalu berada dalam lindungan-Mu. aamiin :)