Cilok dan Cinlok di KOPMA BS UPI
Terik mentari membakar seluruh
permukaan kota Bandung pagi ini. Burung-burung menggeliat terbangun dari
sarangnya yang hangat. Tak terkecuali tempat kosanku. Aku bergegas menyambar
handuk dan pergi mandi. Yaaaps walaupun aku bisa dibilang mahasiswa ‘angkot’
alias angkatan kolot aku ga pernah kehabisan semangat kalau berurusan dengan
rutinitas di kampus. Aku sangat menyadari masa muda ini haruslah menggelora,
tak boleh ada sedetikpun waktu tanpa ilmu. Karena masa depan cerah sedang
merentangkan tangannya untuk menyambutku.
Kuliah hari ini cukup melelahkan,
berendelan ceramah dosen dan angka-angka yang dilukiskan di whiteboard seakan
menari-nari di kepalaku sejak tadi pagi sampai sore ini. Namun lelah ini akan
segera terobati ketika bertemu dengan kawan-kawan seperjuangan di sebuah
organisasi tercinta. Yaaps that is KOPMA BS UPI. Tempat menepi ketika cacing
diperut mulai karaokean selepas penatnya waktu kuliah ini telah membuatku jatuh
cinta saat pendengaran pertama. Loh kok pendengaran pertama ? ya karena saat
jadi mahasiswa baru dulu aku dikenalkan dengan KOPMA BS UPI melalui celotehan
kakak tingkat, bahkan aku belum tahu dimana dan makhluk macam apa KOPMA BS UPI
itu. Hihihi
Dua tahun berlalu dengan cepat,
kini hal yang sudah membuatku jatuh cinta pada pendengaran pertama ini sudah
aku miliki. Aku sudah menjadi salah satu pengurus KOPMA BS UPI. Detik demi
detik aku habiskan untuk mengabdi disini, di tempat yang memberiku berjuta tawa
dan kebahagiaan bersama kawan se-Universitas Pendidikan Indonesia.
Hari ini tidak ada jadwal kuliah,
kuputuskan untuk stay at kosan
keduaku ini. Melihat para karyawan yang sedang sibuk dengan pekerjaannya
masing-masing rasanya gatal tangan ini ingin membantu, walau hanya dengan do’a.
Eh hehe. Satu jajanan yang menjadi ‘Primadona’ di KOPMA BS UPI adalah CI to the
LOK, yaaps. Cilok ini sudah menjadi ratu dihatiku eh salah di perutku deng. Kakiku bergegas menuruni tangga.
Turun dari lantai dua ruangan pengurus. Pemandangan antrian di depan stand
cilok pada jam 11-2 siang sudah menjadi biasa. Para mahasiswa baik cewek maupun
cowok rela mengantri untuk mendapatkan si Primadona. Namun, antrian kali ini
berbeda dari hari-hari biasanya.
“Waaah antriannya panjang banget
ya bu” aku mengahampiri bu Nenden penjaga stand cilok yang baru.
“Iya a, ada mahasiswa baru ya sekarang teh ?” jawab bu Nenden sambil terus membalikan cilok di
penggorengan.
“Muhun bu. Wios ku abdi urang
bantosan bu, kasian meni tambih
panjang kitu antriana” jawabku sambil menerobos melewati antrian. Aku
membantu membungkus setiap cilok yang dipesan, sedangkan bu Nenden sibuk
menggoreng. Tiba-tiba sudut mataku melihat ke arah antrian, seorang mahasiswi
yang terlihat sudah angkatan atas menyelip masuk ke sela-sela antrian, otomatis
pengantri dari belakang protes. Tapi anehnya pengantri yang tepat dibelakang
mahasiswi tadi justru tidak bergeming sedikitpun. Hingga tiba bagian si
pengantri ‘nyele’ tadi.
“A aku beli tiga tusuk yang kering pake bumbu kacang kecapnya
banyakin pake asin dikit pedesnya satu sendok gak pake bumbu keju,”ucapnya
nyerocos tanpa titik koma.
“Maaf teh. Tadi teteh ‘nyele’ kan
? Silahkan antri dari awal teh, kasian kan pengantri yang lain udah lama nunggu”
jelasku tanpa memandang ke arah mahasiswi tersebut.
“Apa apaan ini ? saya udah
cape-cape gini, malah disuruh antri dari awal ?”ia bicara dengan nada tinggi.
“Gak apa-apa kang, mungkin teteh
ini lagi buru-buru,” potong seorang cewek yang tadi tepat berada di belakang di
tukang ‘nyele’.
Lah ini anak kok malah belain cewek yang udah
‘nyele’ antriannya sih ? Bukannya dia harusnya berterimakasih sama aku ? Emang
sih dia baik, tapi kan …
Walaupun kesal, akhirnya aku
terpaksa melayani mahasiswi tadi. Hari berlalu dengan cepat, sebagai seorang
pengurus aku sudah pasti harus bias berhubungan dengan anggota. Hari ini para
mahasiswa baru yang sudah menjadi anggota KOPMA BS UPI dan mengikuti kegiatan
Inkubator Bisnis Mahasiswa (IBM) sedang kumpul. IBM yang merupakan salah satu
Gugus Cooperative (GC) unggulan di KOPMA BS UPI merupakan GC yang cukup banyak
peminatnya.
Saat mendampingi acara kumpulan
tersebut, aku lihat seseorang yang pernah kulihat sebelumnya. Orang yang tidak
tau terimakasih namun baik hatinya. Orang yang membuatku kesal namun sekaligus
juga kagum. Apa yang terjadi denganku ? mengapa menjadi mellow gini ? Seiring
berjalannya waktu aku tidak lagi mengindahkan perasaan yang aneh ini, perasaan
yang muncul ketika melihatnya.
Alur kaderisasi KOPMA BS UPI yang
tidak banyak menyita waktu namun tetap menyenangkan membuatku bangga menjadi
salah satu pengurusnya. Salah satunya yaitu Pendidikan Dasar Koperasi
(DIKSARKOP). Hari ini aku melihatnya lagi, orang itu. Hati ini bergetar lagi.
Hal yang membuat jantungku semakin bergetar ternyata aku memberikan hadiah
kepada salah satu peserta. Itu dia. Huaaa dag dig dug.
Allah telah melukiskan jalan
hidup ini. Begitu juga yang terjadi denganku. Aku mencoba melupkan dia, tapi
ternyata dia merupakan salah satu anggota yang aktif, mengikuti berbagai alur
kaderisasi di KOPMA BS UPI tercinta.
Cinta ini berlanjut di KOPMA BS
UPI. Hari demi hari berlalu dengan indah. 10 tahun yang kami lewati penuh
kebahagiaan bersama kawan-kawan seperjuangan di soko guru perekonomian
Indonesia ini. Hari ini aku sudah menjadi salah satu staf ahli dan istriku
menjadi manajer KOPMA BS UPI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
kritik dan sarannya ditunggu untuk lebih memperbaiki postingan-postingan saya berikutnya :)